Wednesday, June 17, 2009

melestari cinta sejati

Cinta memang tidak datang tiba-tiba, juga tidak dapat padam seketika. Tidak seorangpun dapat mengelak jika gelora asmara tiba-tiba menggelegak. Tidak ada jiwa yang dapat menyangka, jika badai cinta menggelora di dada. Cerita roman yang penuh puisi cinta dan pengorbanan, menjadi inspirasi para pemuja cinta, yang rela mengorbankan hidupnya demi cita-cita absurd yang bertema cinta. Persis cerita shakespeare tentang Romeo & Juliet yang berakhir dengan bunuh diri kerana tidak sudi menyerah atas perjuangan cintanya. Cerita epik romantik ini selalu menjadi contoh khayal para pemujanya, yang selalu mengagungkan cita-cita cinta mereka. ‘Laskar cinta’, rekaan Dhani Ahmad, adalah salah sebuah lagu yang banyak merasuk orang kerana nada dan liriknya yang seolah2 begitu sangat mengagung2kan cinta. Ramai orang yang tergelincir ke dalam kekufuran kerana api cinta yang menyala2. Ramai orang tersesat dari jalan surga kerana tipu daya syahwat yang berbungkus cinta. Ramai orang yang melankolik dan mengurai air mata ketika mendengarkan lagu-lagu bertemakan cinta.


Padahal, cinta sejati seorang muslim adalah cintanya terhadap Allah SWT & Rasul. Apapun yang diperbuatnya, selalu menginginkan pertemuannya dengan Allah & Rasul di akhirat kelak. Cinta yang berlandaskan keimanan, seolah2 mengorbankan keluhuran jiwa dan kemurnian hati, padahal cinta terhadap kekasih hati, belahan jiwa tidak pernah diharamkan oleh agama. Tetapi itu semua haruslah demi meningkatkan keimanan dan ketidakwaan terhadap Sang Pencipta, Allah Rabbullalamin.


Laila Majnun misalnya, hanyalah sebuah kisah cinta sepasang manusia biasa, yang mungkin menerpa kita juga. Tidak perlu kita mengagungkan perjuangan cintanya kerana hal itu sama saja menggugat takdir yang diberikan Allah. Cinta adalah rempah ratus kehidupan yang menjadikan indahnya perjalanan hidup manusia. Cinta bukanlah tujuan dari keberadaan manusia di dunia, bukan pula akhir dari perjuangan di alam fana. Cinta hanyalah kendaraan untuk meraih kebahagiaan sejati, yaitu keredhaan Allah swt untuk mendapatkan surga, yang nikmatnya tidak terfikirkan dek akal manusia.


When I am Falling Love....It will be completely Or I never Fall in Love.....

(Dapatkah kita menerapkannya dalam mencintai Allah & Rasul ???)

6 comments:

CM said...

salam doktor

meneliti kuliah ini air mata saya mengalir dari jiwa yang lemah ini,terkenang 3 bulan saya menangis tanpa henti,2 tahun mencari jawapan pasti..atas apa yang terjadi..dalam kedukaan itu saya hanyut dalam tangisan merintih mengadu pada tuhan,dan saya dapat rasakan kemurniaan cinta yang tiada tolok bandingnya..yang bebas dari kata dusta,yg jauh dari janji pesona,Cinta Allah mengatasi segala..hidup ini hanya sementara kasih dan cinta sesama manusia pinjaman semata-mata,lahirnya kita adalah untuk mencari dan mengenal tuhan,cinta sesama manusia hanya salah satu warna dalam deretan warna pelangi kehidupan...saya terus mengapai cinta tuhan,hingga saya sampai ke akhirnya

... said...

aku semacam letih membicarakan cinta... atau letih dek kerja2 opis yg melambak... hrp2 lepas seminggu dua semua lega... aku ingin bercinta lagi, hehe!

Dr Chenta said...

cikgu mas,

sememangnya Cinta Allah yg paling agung, tinggi dan kudus namun tidaklah menjadi kesalahan utk mencintai sesama manusia tanpa melampaui batas....

Memang sukar utk memperolehi kedua2 cinta dgn jayanya tetapi itulah antara ujian dan dugaan yg harus kita tempuhi dlm kehidupan dunia yg sementara ini.

Dr Chenta said...

Teja,

dalam diri seorang penjejak cinta tegar tiada istillah letih atau penat.... cinta tetap menjadi buruannya dlm apa sahaja situasi krn cinta adalah 'nafas dan nyawanya', bgm dia bisa terus hidup tanpa cinta???

... said...

keletihan memikirkannya sehingga aku demam...

Dr Chenta said...

alahai kesiannya kau Teja, bukankah demammu jugak berpunca drp terlebihnya memakan durian....

Related Posts with Thumbnails